Solo – Nama Bakso Kadipolo sudah tak asing lagi di telinga kita Hampir seluruh kalangan tau tempat makan ini. Buka sejak tahun 1967, Bakso Kadipolo menjadi idola masyarakat luas berbagai kalangan.
Tempat makan yang nyaman, diiringi lantunan musik keroncong live dan hidangannya yang istimewa membuat para pelanggannya betah berlama-lama makan dan bersantai bersama keluarga di sana. Tidak hanya menyediakan Bakso yang super lezat, Di Outlet Bakso Kadipolo yang berlokasi di depan RS PKU Muhammadiyah Surakarta ini juga menyediakan berbagai hidangan menu khas Jawa. Jadi tak perlu khawatir, bagi anda yang tak gemar dengan kuliner Bakso, anda dapat menikmati sajian Aneka Masakan Jawa ditempat ini.
Bakso Kadipolo menyediakan 3 jenis menu Bakso yang sangat istimewa, yaitu Bakso Halus, Bakso Urat dan yang paling spesial adalah Bakso Tulang. Untuk harga, per porsi dari Bakso Halus dan Bakso Urat dibandrol seharga Rp 16.000,- sedangkan untuk Bakso Tulang, per porsinya bisa dibeli seharga Rp 27.000,-. Dengan harga yang terjangkau, para penggemar Bakso sudah bisa menikmati varian Bakso yang sangat spesial dan menggugah selera tentunya.
” Menu andalan selain bakso ada ayam klamut serta tengkleng dan masih ada puluhan menu lain yang tak kalah lezatnya,” ucap Alfian Tanjung, owner rumah makan Bakso Kadipolo saat ditemui awak media. Senin siang (25/1/21).
Bakso Kadipolo yang dirasakan pertama kali adalah bakso citarasa daging yang dominan, bukan tepungnya. Itulah kenapa Bakso Kadipolo bisa terus bertahan hingga puluhan tahun, meski di luar sana banyak bakso-bakso baru yang bermunculan.
” Karena kita selalu menjaga kualitas citarasa bakso asli Kota Solo” imbuh suami Hj. Indrat, salah satu generasi penerus pendiri rumah makan Bakso Kadipolo ini.
Disinggung soal resep khusus Alfian jelaskan, Sebenarnya tidak ada resep rahasia yang kita pakai. cukup mempertahankan kualitas bahan dan rasa. Artinya dalam kondisi apapun kita tidak akan mengurangi bumbu ataupun komposisi bahan yang dipakai. Sehingga rasanya tetap terjaga.
Dan seperti halnya bisnis kuliner maupun bisnis-bisnis yang lain. Pandemi Covid-19 juga membawa dampak luar biasa pada kita. Sempat tutup selama tiga minggu diawal-awal pandemi, jajaran manajemen harus memutar otak untuk bisa tetap bertahan ditengah krisis.
Penutupan gerai bukanlah masalah sederhana. Sebab akan ada dampak besar pada sekian ratus orang karyawan dan keluarganya saat mereka harus kehilangan pekerjaan. Makanya sebisa mungkin mereka tetap harus serangkaian penyesuaian. Terutama terkait protokol kesehatan dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya.tetap beroperasi,dengan meski harus membatasi jumlah kunjungan, setidaknya penjualannya sudah tidak lagi terus menurun. Yang artinya masih ada prospek bisnis yang positif. Apalagi saat ini sedang tren pembelian system online.
Hampir tiap malam kami harus dibuat sedih dengan sisa makanan yang masih banyak. Karena kami tidak mungkin kami terdampak dengan juga, Sehingga saat awa-awal untuk menjualnya lagi esok hari, demi menjaga kualitas rasa. Sehingga sisa makanan yang ada itupun kita bag-bagikan, kenang Alfian.