SD Muh 1 Ketelan Konkritkan Kemitraan Sanggar Madhangkara

oleh -335 Dilihat
oleh
banner 468x60

SOLO – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Tengah telah di perpanjang hingga 8 Februari 2021. Imbasnya, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta harus tetap berkembang demi tercapainya tujuan Pendidikan. Meski sulit, berhasil meraih level 5 sekolah standar nasional dan konkritkan kemitraan Sanggar Madhangkara.

“Kita harus bermitra dan saling menguatkan. Sekolah Muhammadiyah harus memberikan nilai lebih, memberikan rasa aman, nyaman, tenang, dan bangga untuk peserta didik, wali siswa, dan masyarakat dengan bangunan dan fasilitas yang dimiliki sekolah,” ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko, Rabu (27/1/2021).

Kerjasama yang direncanakan matang akan meningkatkan pengalaman belajar siswa di dunia nyata dan membuat sebuah kegiatan di sekolah makin bermakna, memacu produktif, bekerja keras, kreatif dan inovatif.

Sekolah mengupayakan merangkul orang tua dan pihak-pihak terkait dalam satu ekosistem. Kedua pihak ini harus berjalan bersinergi demi perkembangan anak yang lebih baik. Hal ini akan memberikan nilai positif bagi pertumbuhan anak.

“Guna langkah konkrit kerja sama yang akan datang adalah penggarapan vidio festival dalang cilik tingkat Kota Surakarta tahun 2021. Yang sebelumnya ikut bergotong royong bersama TVRI stasiun Jawa Tengah produksi film Genk Gibran berhasil juara produksi terbaik periode bulan Januari-Mei 2020,” papar Jatmiko.

Ketua Owner Sanggar Madhangkara Ki Cahyo Kuntadi, yang berlamat di Sawahan RT 08 RW 23 Desa Jaten Kecamatan Jaten Karanganyar, menyambut hangat kemitraan kebudayaan membangun peradaban gemilang.

”Kemarin bertukar informasi penting terkait kebudayaan. Ada Waka Kesiswaan Imam Priyanto, guru ekstrakurikuler Ki Agung Sudarwanto dan waka Humas Jatmiko,” ujar Kuntadi.

Seni pedalangan bagi masyarakat Jawa khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, merupakan salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya warisan leluhur yang sangat tinggi nilainya.

Wayang juga diakui UNESCO sebagai seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa.

Seni pedalangan mengandung nilai hidup dan kehidupan luhur, yang dalam setiap akhir cerita (lakon)-nya selalu memenangkan kebaikan dan mengalahkan kejahatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *