Indonesia Berkicau, Lepas Ratusan Burung ke Alam Bebas

oleh -749 Dilihat
oleh
banner 468x60

Wonogiri- Giat Tim Expedisi 25, Dolan Sonjo Konco, We Love Wonogiri yang diprakarsai tokoh Wonogiri Iwan Santoso, kali ini berada di kawasan wisata Girimanik, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo.

Suparno Parnaraya, Tekad Sukatno, Sudarmanto Leles, Supardi, Sugiyarto, Lesna Purnawan dan yang lain melakukan aksi peduli kelestarian lingkungan, yakni melepas ratusan burung kutilang kembali ke alam bebas, Minggu (4/4) pagi.

Suasana alam pegunungan yang asri, hijau bercampur dengan udara sejuk membuat para anggota Tim Expedisi 25, Dolan Sonjo Konco, We Love Wonogiri larut dalam suasana penuh semangat.

Seperti diketahui, Suparno Parnaraya, tokoh masyarakat bertangan dingin asal Kecamatan Sidoharjo tersebut sebelumnya telah beberapa kali melakukan aksi melepas burung ke alam bebas. Dia memulai aksi peduli lingkungan tersebut pada tahun 2013.

Suparno mengatakan ide awal dari aksi tersebut adalah kepeduliannya terhadap satwa bernama latin Aves tersebut.

Dikatakannya, burung adalah predator hama yang merugikan petani.

“Para petani mengeluh karena tanaman pertaniannya rusak dimakan hama, dengan melepas dan mengembalikan burung ke alam seperti belalang, jangkrik dan hama-hama lain akan dimakan oleh burung itu sendiri,” katanya.

Selain itu, dia menuturkan terkait keadaan alam yang terjadi saat ini. Ketika masuk di area hutan, harusnya terdengar suara aneka burung, namun yang ada adalah suara hewan serangga tonggeret atau garengpung.

Burung kutilang yang dilepas tersebut berusia dua bulan, kedepan aksi tersebut akan dilakukannya di wilayah lain di Kabupaten Wonogiri dan kota-kota lain di Indonesia.

Suparno menitipkan pesan kepada siapapun yang masih suka berburu burung dan binatang lainnya di alam bebas.

“Burung dan binatang itu ingin hidup, itu semua ciptaan Tuhan YME, itu semua ada manfaatnya untuk Alam semesta jangan diburu dan dimusnahkan, agar ekosistem terjaga dengan baik, selain itu kita juga harus ingat membunuh binatang apapun ada pertanggung jawabanya kepada Tuhan YME,” ungkapnya.

Negeri Sakura, Jepang memberikan Suparno Parnarya insipirasi terkait kelestarian alam, di negara yang sering dia kunjungi tersebut masih banyak ditemukan burung liar dan hewan melata di alam bebas.

“Ada satu tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang, mereka sangat peduli ketika melihat burung yang sakit jatuh di jalanan mereka buru-buru membawanya ke rumah sakit hewan untuk diobati dan setelah sehat dilepas kembali ke alam. Di negeri kita berbanding terbalik, burung-burung hidup di tembak diburu hanya untuk sebuah hobi,” bebernya.

Suparno mengajak masyarakat untuk bersama – sama menjaga burung yang dilepas agar beranak pinak menjadi banyak jumlahnya.

“Harapannya burung itu menjadi sahabat petani sebagai predator hama tanaman,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *