Yuk Intip Agenda Festival Nasi Liwet 2022 di Balaikota Surakarta!

oleh -1669 Dilihat
banner 468x60

Surakarta – Nasi liwet adalah kuliner khas Surakarta yang digemari banyak kalangan. Seperti halnya pada agenda Festival Nasi Liwet di Car Free Day yang digelar di Taman Balaikota Surakarta pada Minggu pagi, (19/06/2022).

Dihadiri oleh BRM Dr. Kusumo S.H. M.H. sebagai ketua Forum Budaya Mataram, Kentis Ratnawati S.H M.H. dari kepala dinas Diskominfo, keluarga Keraton Surakarta Gusti Raden Ayu Putri, KPH Doni Nur Adiningrat, Dr.s Arwidyandoko M.H. sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, Fokompinda, Komunitas Sejarah Ngayokyakarta, ulama KH Joko Purwoko al Hafidz, serta beberapa ormas yang turut hadir menikmati hidangan nasi liwet tersebut.

Sebanyak 1000 nasi liwet dibagikan kepada warga masyarakat kota Solo dan sekitarnya. Warga rela mengantre demi mendapatkan nasi liwet yang masih hangat tersebut. Festival Nasi Liwet 2022 resmi dikukuhkan sebagai ikon kuliner di kota Solo.

“Di Solo sendiri ada ribuan penjual nasi liwet dan uniknya nasi liwet adalah kuliner 24 jam yang selalu ada dari pagi hingga pagi lagi, keberadaannya sangat mudah dicari. Kedepannya FBM akan terus mendorong agar tersedia shelter khusus nasi liwt untuk mendorong sektor perekonomian UMKM,” terang Kusumo kepada media.

Kusumo mengatakan FBM akan segera mengusulkan nasi liwet ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia agar menjadi hak paten kuliner khas Kota Solo, dan mendorong pemerintah pusat melalui kementrian kebudayaan mendaftarkan ke UNESCO sebagai warisan tak benda.

Tak hanya itu, Dra. Catharina Etty, SH, M.Pd, M.Si., Ketua Bidang Litbang FBM turut menambahkan bahwa nasi liwet adalah kuliner yang membumi di kota solo, di Indonesia bahkan terkenal hingga mancanegara. Nasi liwet memiliki histori dan filosofi yang dilestarikan dan tertulis di Serat Centhini sejak tahun 1300.

BRM Kusumo dan beberapa penyintas kebudayaan berharap dengan agenda Festival Nasi Liwet ini dapat menggugah selera lidah para warga kota Solo, dan juga para wisatawan asing, untuk selalu melestarikan peninggalan peninggalan budaya dari para leluhur. (jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *