Pondok Pesantren Al Anisyiyah Ngemplak Kartasura Sukoharjo, Gelar Acara Pengajian Akbar Bertajuk “Maulid, Khotamil Qur’an, & Haul Para Masyayih.”

oleh -2435 Dilihat
banner 468x60

SUKOHARJO, SINDOSOLO.NEWS – Bertepatan Hari Sumpah Pemuda Pondok Al- Anisiyah yang beralamatkan di : Jiwan RT. 02/RW.VI Desa Ngemplak, Kec. Kartosuro SUKOHARJO Kode Pos 57169. Menggelar Pengajian bertajuk “Maulid, Khotmil Qur’an, & Haul Para Masyayih” pada (30/10/2022) malam.

Acara ini adalah puncak acara dari rangkaian kegiatan Pondok Al Anisyiyah yang berlangsung sejak tanggal 28 – 30 Oktober 2022.

  • Tanggal 28/10/2022, Pagelaran wayang kulit dengan Judul “Titra Manikmaya Mahardi” dengan Dalang Ki Tulus Raharjo. S.sn.
  • Tanggal 29/10/2022, Shalawatan bersama Habib Muh Syafi’i Alaydrus.
  • Tanggal 30/10/2022, Pengajian Bertajuk “Maulid, Maulid, Khotmil Qur’an, & Haul Para Masyayih” menghadirkan Gus Muwafiq dari Jogjakarta.

Dalam acara pengajian ini Tampak hadir, Moch Samrodin SE, MM anggota DPRD Sukoharjo dari Fraksi PKS, Danramil 06/Kartasura Kapt inf. Mardianto, Kapolsek Kartasura AKP. Mulyanta, Camat Kartasura Drs. Joko Miranto, Dan perwakilan Pemdes setempat.

Acara diawali dengan Shalawatan dan wisuda santriwan/wati dari pondok Al Anisyiyah yang telah khatam dalam menyelesaikan pelajaran Mengaji di pondok Al Anisyiyah, dengan Khatam 15 juz, 30 juz, dan juz 30. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dirangkai dengan Mars Santri Pondok Al Anisyiyah, kemudian sambutan-sambutan, Sambutan pertama dari Panitia Pondok Al Anisyiyah di wakili oleh KH. Najib Al Hafid selaku pengasuh pondok Al Anisyiyah, selanjutnya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo diwakili oleh Camat Kartasura Drs. Joko Miranto, dilanjutkan Tauziah pembuka dan acara inti Tauziah dari Gus Muwafiq.

Photo : Suasana Pengajian di Pondok Al Anisyiyah jiwan Ngemplak Kartasura./sindosolo.news.

Camat Kartasura Drs, Joko Miranto dalam sambutannya secara singkat menyampaikan, Bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan Pengasuh Ponpes Al Anisyiyah dan Santrinya yang telah menghafal Al Qur’an dan tidak lupa ia juga berpesan Barapa pun jumlah juz yang dihafal terpenting adalah Tholabul ‘ilmi, dari Tholabul ‘ilmi itu bisa di aplikasikan didalam Masyarakat dimana pun kita berada dari hasil membaca Al Qur’an. Bertepatan dengan Sumpah Pemuda #94 tahun 2022, lebih lanjut Camat Kartasura mengingatkan Didalam Sumpah Pemuda Para Pemuda berikrar untuk Bertanah Air satu, Berbangsa satu, Berbahasa satu yaitu Indonesia. Dan ia pun menegaskan.
“Itu berarti apa..!!?, bahwa bangsa indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama tetapi itu merupakan kekuatan apa dapat kita ikat bersama melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika. Tugas kita adalah merawat kemerdekaan itu sendiri dari arti berbeda-beda itu dalam satu ikatan bangsa Indonesia, setidaknya perbedaan itu ketika dapat dirangkai ketika dapat bersama-sama indahnya pelangi tidak mungkin diwarnai oleh satu warna, indahnya pelangi karena terdiri dari beberapa warna.” pungkasnya.

Photo : Para Wisuda Santriwan/wati dalam acara Maulid, Khotmil Qur’an & Haul para Masyayih./sindosolo.news.

Dalam Tauziahnya Ulama Senior mengingatkan kepada Jam’ah untuk tidak lupa sejarah, bertepatan dengan Sumpah Pemuda jangan lupa akan sejarah bahwa peran Ulama dan kiyai terutama kiyai Nahdhatul Ulama punya Andil Besar dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Dan Istilah NKRI Harga Mati adalah salah satu wujud inisiator dari para kiyai dan ulama.

Gus Muwafiq menambahkan dalam Tauziahnya secara singkat dan padat menjelaskan bahwa perbedaan itu sudah sejak jaman dulu kala, sejak jaman nenek moyang kita itu sudah ada yang namanya perbedaan. Meskipun didalam beribadah kita kepada Tuhan Allah SWT dalam kenyatan terdapat perbedaan didalam ritual dan pelaksanaan jangan sampai itu menjadikan perpecahan dan permusuhan didalam kehidupan. Kita harus ingat dan sadar akan garis besar tujuan dan kesamaan POKOK INTI dari pengajarannya. Karena meski pun berbeda dalam nama wadah baik NU atau Muhammadiyah misalnya dapat disimpulkan Garis Besar Tujuan Pengajaranya yaitu Tuhannya sama yaitu Allah, Kitabnya sama yaitu Al Qur’an, Rukun Islam dan Rukun Iman adalah 5 dan 6. Jadi perbedaan itu sebetulnya tidak bisa dijadikan sebagai penyebab permusuhan. Dalam kesempatan ini pula Gus Muwafiq menyarankan kepada jamah untuk mengaji Thoriqoh agar pemahaman agama lebih mendalam.

Acara pengajian semakin malam semakin hangat karena Gus Muwafiq dalam penyampaian ceramah agamanya dangat pawai dalam mengemas pesan nasehat dengan kisah-kisah dan cerita-cerita bernuansa pesan moral yang menyentuh hati dan mencerahkan. Tidak ketinggalan selingan canda humor dan lucu untuk mencairkan suasana sehingga jamaah betah dan nyaman mendengarkannya. (/OG.ss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *