Agenda hari ke 2 Musyawarah Nasional MATAKIN XIX di Hotel Novotel Surakarta.

oleh -1098 Dilihat
banner 468x60

SURAKARTA, SINDOSOLO.NEWS – Ratusan peserta perwakilan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-19 pada tanggal 25-27 November 2022. Tema yang diangkat pada Munas kali ini adalah “Seorang Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok”. Peserta berasal dari perwakilan Matakin-Matakin, Wadah wadah Umat Khonghucu, Rumah-rumah ibadat Khonghucu dan Matakin Matakin di seluruh Indonesia. Bahkan perwakilan Matakin yang berasal dari pulau terluar Indonesia, yakni pulau Natuna turut hadir, bertempat di Hotel Novotel Surakarta, Jawa Tengah. Sabtu (26/11/2022) Siang.

Memasuki Hari ke-2 Munas MATAKIN ketua Matakin Solo, Henry Susanto yang merupakan ketua panitia Munas Matakin ke-19 di Hotel Novotel Surakarta, Jawa Tengah. Kepada Media memberikan Informasi, Bahwa agenda Munas Matakin di Hari ke-2 ini adalah sidang sidang komisi jadi ada beberapa agenda rapat untuk hari ini yaitu rapat untuk membahas masalah AD/ART. Karena tentunya dengan perkembangan jaman Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART mungkin perlu ada perubahan perubahan.
“AD/ART yang sudah tidak available dengan kondisi yang sekarang”, jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, juga pembahasan masalah kegiatan ruhaniwan ruhaniwan juga masalah kegiatan kegiatan kepengurusan yang akan datang karena Munas ini adalah representatif untuk tugas pengurus yang akan datang adalah apa yang dihasilkan Munas ini diharapkan pengurus yang akan dipilih bisa menjelaskan Amanat munas hari ini.
“Tentunya dari Hasil Munas ini adalah kepengurusan ini bisa lebih berkiprah bagi umat juga bagi masyarakat luas.” pungkasnya.

Dan salah satu Umat konghucu Ocdy Susanto berharap  dengan adanya Munas ini dapat memberi masukan kepada pemerintah untuk dapat membawa Perubahan Ekonomi menjadi lebih baik. Harga Normal kembali. Terciptanya peluang Lapangan pekerjaan yang besar untuk mengurangi tingkat pengangguran yang cukup tinggi, Distabilitas Keamanan dan hukum berjalan dengan baik untuk mewujudkan kesejahteraan Masyarakat.

” Keanekaragaman persatuan umat beragama harus di pertahankan indahnya kebersamaan di Munas ini mencerminkan Bhineka Tunggal Ika.” Imbuh Ocdy Susanto. (/OG.ss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *