Dukung Sekolah Sirkular, Sains Klub SD Muh PK Kottabarat Tanam Cabai dengan Teknik Upside Down

oleh -733 Dilihat
banner 468x60

SURAKARTA, SINDOSOLO.NEWS – Sejumlah 36 peserta ekstrakurikuler sains klub SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta melakukan praktik menanam cabai dengan teknik upside down, Sabtu (7/1/2023).

Up side down merupakan teknik menanam dengan media botol air mineral yang dipasang terbalik. Teknik ini sangat cocok diterapkan bagi masyarakat perkotaan, karena media yang digunakan tidak membutuhkan lahan yang luas.

Ada beberapa tanaman yang cocok dikembangkan menggunakan teknik ini. Misalnya, sayuran dan buah-buahan seperti cabai, tomat, mentimun, dan beberapa jenis tanaman hias.

Selain mempraktikkan menanam cabai dengan teknik upside down, murid juga ditunjukkan cara membuat tempat pupuk organik yang berada dalam satu wadah tanaman yang akan ditanam. Pupuk organik inillah yang nantinya akan mendukung pertumbuhan tanaman cabai.

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menanam dengan teknik upside down, yaitu media tanam, bibit cabai, sampah organik, karet, plastik, air, tali kenur, dan botol air mineral bekas yang dimanfaatkan sebagai pot.

Penggunaan botol air mineral bekas ukuran 600 ml dan 1.500 ml sebagai pot sejalan dengan prinsip reuse, yaitu memanfaatkan sampah supaya bisa digunakan kembali.

Eka Pratiwi Nugrahini, selaku koordinator ekstrakurikuler sains klub, mengungkapkan bahwa kegiatan ini untuk mendukung program sekolah sirkular. Kemudian, ia menjelaskan langkah-langkah mempraktikkan teknik upside down.

Pertama, siapkan alat dan bahan yang diperlukan,lubangi bagian atas botol ukuran 600 ml.

Kedua, potong bagian ujung bawah botol ukuran 600 ml dan botol ukuran 1500 ml, pastikan bagian ujung jangan terputus.

Ketiga, masukkan bibit cabai di bagian mulut botol ukuran 1500 ml, kemudian masukkan botol ukuran 600 ml ke dalam botol ukuran 1500 ml.

Keempat, masukkan media tanam disela-sela antara botol ukuran 600 ml dan botol ukuran 1500 ml kemudian masukkan sampah organik ke dalam botol ukuran 600 ml.

Kelima, siram tanaman cabai dan gantunglah di tempat yang teduh.

Salah satu murid kelas IV, Jecinda Aqilla Putri Sihono mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

“Ini pengalaman pertamaku menanam cabai dengan teknik upside down. Dari penjelasan guruku, cabai yang tumbuh nanti akan bergelantungan dan daunnya tetap otomatis bergerak ke atas melawan gravitasi,” pungkasnya. (Nikmah Hidayati -/OG.ss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *