SOLO, SINDOSOLO.NEWS – Salah satu tulisan seorang wakil kepala sekolah bidang humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Kota Surakarta, Dwi Jatmiko, masuk ke dalam rubrik Artikel opini Majalah Catur Wulan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No 12 Citarum Kota Bandung, belum lama ini.
“Terima kasih balai besar guru penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang berkenan menerbitkan opini saya membumikan transformasi teknologi kekinian di Majalah Warta Guru Calakan ‘Cerdas, Kolaboratif, Kreatif, Majukan Pendidikan’ vol 1 no 1 Desember 2022,” kata Jatmiko, kepada Jurnalis, Selasa (17/1/2023).
Kata dia, opini tersebut disajikan dalam paparan sebagai solusi untuk menjaga momentum pemulihan pasca pagebluk covid-19 untuk kemaslahatan bersama, sebagaimana didengungkan Mas Menteri, Nadiem Makarim.
“Warta Guru Calakan merupakan persembahan BBGP Jawa Barat bagi guru dan kependidikan tenaga kependidikan khususnya di wilayah Jawa Barat. Sekali lagi terima kasih Kepala BBGP Jabar Mohamad Hartono SH MEd, pemimpin redaksi Rani Kurniasari MPd, Redaktur Pelaksana Dani Suhardi SSos, dan Redaktur Juminarsih SSos,” ungkapnya.
Dalam tulisan tersebut, Jatmiko memaparkan ketika pernah ikut seleksi calon guru penggerak dan beberapa isu pendidikan terakhir dan mutakhir.
Misalnya, kata dia, bagaimana cara mengimplementasikan narasi tergerak, bergerak dan menggerakkan ekosistem pendidikan. Menjadi seorang calon guru penggerak adalah suatu image yang luar biasa dan amanat yang istimewa.
Banyak hal yang harus dilakukan selama proses seleksi, dan menginspirasi sekolah lain dan kebetulan sekolah yang berdiri sejak 1935 ini lolos sebagai sekolah penggerak Angkatan pertama.
“Sebagai pemimpin pembelajaran dengan modal ikhlas dan tekad berbekal pemikiran Ahmad Dahlan dan filosofi Ki Hadjar Dewantara Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, berupaya sekolah berkemajuan ini mendorong tumbuh siswa secara holistic menurut kodrat alam, kodrat zaman secara terarah, terukur dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Bahkan, Jatmiko membeberkan perubahan besar Mendikbud ristek yaitu lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar, terbentuk lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru dan 55 belajar konten mandiri, 92 ribu konten pembelajaran telah menginspirasi teman sejawatnya. (Jatmiko -/OG.ss)