SOLO, SINDOSOLO.NEWS – Kunci layanan pendidikan berkemajuan di Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah sepenuh hati, dengan tim work yang selalu berkolaborasi dan bergotong royong baik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di bawah garis komando kepala sekolah.
Demikian pernyataan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko ketika ada pemantik apa yang dimaksud service excellence dihadapan 586 peserta, yang digelar Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI Jawa Tengah bertempat di Harris Hotel Solo, Sabtu (28/1/2023).
“Seni menciptakan value atau nilai bagi orang lain di sekolah yang berdiri sejak 1935 adalah dengan 5 S, salam senyum sapa sopan dan santun. Di bawah kepala sekolah penggerak Sri Sayekti, guru karyawan maksimal hadir pukul 06.45 dan mengikuti kultum, bahkan kepala sekolah service excellence datang awal piket di depan dan memastikan pulang terakhir sehingga warga sekolah peduli agama, manusia, lingkungan dan sistem,” ujar Jatmiko.
Jatmiko, sapaan akrabnya, juga membeberkan, amal usaha di Kota Surakarta ini, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri. Kini, di usianya memasuki ke-88, jenjang pendidikan di bawah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo ini menjadi destinasi pendidikan unggul dan berkemajuan di era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0.
“SD Muhammadiyah 1 Ketelan termasuk sekolah unggul versi PWM Jateng, di Jawa Tengah ada 253 SD dengan siswa sebanyak 60483, 624 MI dengan jumlah siswa 33128,” tutur peraih rilis media institusi terbaik.
Pijakan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tanfidz Keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah Tahun 2022 (Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah). Tujuan pendidikan adalah berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Terwujudnya tranformasi pendidikan dasar dan menengah berbasis Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakter utama, holistik, dan integratif, serta menghasilkan lulusan berkemajuan dengan etos pembelajar sepanjang hayat yang mampu menjawab kebutuhan zaman dengan tata kelola pendidikan unggul yang berdaya saing global dan inklusif
“Untuk sekolah kita yang punya motto unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah punya Waka AIK Ahmad Syaifuddin dan staf Sutrisno,” terangnya.
Workshop diisi Training Manager Harris Hotel Solo Frizca Roosdhiana Putri, Manager Pelayanan dan Operasi Cabang Semarang Bank KB Bukopin Syariah Dimas Adityo Armansyah dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Iwan Junaedi.
Pemateri pertama Fizca Roosdhiana Putri mengatakan mengapa harus diterapkan di dunia pendidikan. Setidaknya sebagai proses pembentukan karakter bagi siswa. Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Memberikan kepuasan bagi siswa dan orang tua.
“Meningkatkan daya saing sekolah dan brand awareness,” ucap Fizca.
Dia juga menjabarkan enam prinsip dasar service excellence yang harus dipenuhi, bisa dilihat dari Dimensi Tangible (Hal yang kasat mata). Dimensi Emphathy (Perhatian yang tulus). Dimensi Reliability (Kehandalan system, SDM dan peralatan). Dimensi Responsiveness (Tanggapan yang ramah cepat, tepat, akurat). Assurance (Jaminan atas kualitas layanan yang diberikan).
“Team Player bekerjasama team untuk mencapai tujuan dan komitmen,” imbuhnya.
Dimas Adityo pemateri kedua menyampaikan bahwa point inti service excellence adalah bukan untuk jangka pendek akan tetapi jangka panjang, senantiasa berproses dan tidak berhenti.
Sementara itu, Ketua Dikdasmen Iwan Junaedi dalam paparanya menambahkan bahwa pelayanan sekolah Muhammadiyah harus baik, maksimal dan selalu menjaga keikhlasan dalam berjuang sehingga pelayanan yang dikerjakan berbuah di akhirat kelak. (Jatmiko – /OG.ss)