Anak Muda Solo Raya Tuntut Aksi Iklim Menjadi Prioritas Utama Pemilu 2024

oleh -816 Dilihat
banner 468x60

SOLO,SINDOSOLO.NEWS – 5 Maret 2023. Anak-anak muda yang bergabung dalam Global Climate Strike (GCS) melakukan aksi dan menyerukan tentang permasalahan iklim yang semakin genting. Di Solo aksi GCS tahun 2023 kembali diinisiasi oleh Extinction Rebellion Solo Raya, aksi ini berlangsung di Car Free Day minggu, 5 Maret 2023 yang diikuti oleh Komunitas Solo Bersih, FORESMA UNS, HIMAPSILI UNS, FFF Indonesia, dan LBH Semarang. Aksi serentak yang didukung lebih dari 70 komunitas dari berbagai kota di indonesia menuntut Pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan aksi iklim dan menghentikan segala bentuk solusi iklim palsu di tahun politik 2024  

Pada GCS Indonesia tahun ini, terdapat tiga tuntutan kepada pemerintah segera menegakan keadilan iklim: pertama Indonesia deklarasikan darurat iklim, aksi iklim segera kedua keadilan iklim harus jadi agenda prioritas di pemilu 2024, dan yang ketiga generasi muda menolak solusi palsu.

Indonesia Darurat Iklim, Aksi Iklim Segera!

Kebijakan dan tindakan pengendalian krisis iklim Indonesia harus menjadi prioritas. Jika menunda, maka HAM masyarakat dipertaruhkan. Jika solusi tidak tepat guna, maka akan menimbulkan masalah baru dan memperparah situasi. Aksi iklim perlu diprioritaskan dan menjadi komitmen pemangku kebijakan. Tindakan yang memperparah situasi harus ditindak tegas

Keadilan Iklim Harus Jadi Agenda Prioritas di Pemilu 2024.

Kami menuntut komitmen konkrit dari para pemimpin untuk menegakan keadilan iklim. Jelang 2024, banyak politikus yang mencari suara anak muda, bahkan menjadikan anak muda sebagai calon legislatif. Namun, bagaimana dengan komitmennya untuk aspek lingkungan dan krisis iklim? Nyatanya, anak muda sudah cukup kritis, kami menolak komitmen hijau omong kosong dan gimmick anak muda (greenwashing & youthwashing). Kami menuntut komitmen konkrit dari pada calon untuk menegakkan keadilan iklim. Hal ini dikuatkan dengan survei Riset Indikator Politik dan Yayasan Indonesia Cerah pada tahun 2021 menemukan sebanyak 82% anak muda di Indonesia sudah sadar dan tahu akan perubahan iklim. Bahkan, 4 dari 5 anak muda merasa bahwa pemerintah Indonesia belum melakukan upaya yang cukup untuk pengendalian perubahan iklim. ​​Menurut survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2022, proporsi pemilih muda berusia 17-39 tahun diprediksi mendekati 60%, terdiri dari generasi Z (17-23 tahun) dan millennial (24-39 tahun)

Generasi muda menolak solusi palsu

Solusi palsu dalam aksi iklim telah bertebaran, mulai dari maladaptasi hingga berbagai teknologi yang diandalkan dalam agenda transisi energi Indonesia. Tanpa solusi yang sesungguhnya, Indonesia hanya akan dihadapkan dengan berbagai masalah baru. Aksi iklim, termasuk transisi energi, harus dilaksanakan secara berkeadilan tanpa solusi tipu-tipu.

Sebenarnya dampak krisis iklim sudah dapat kita amati dan rasakan. Mulai dari peningkatan suhu pada siang hari yang menjadi lebih panas, meningkatnya intensitas hujan pada musim penghujan dan meningkatnya bencana alam yang ada di indonesia hal ini berdasarkan laporan BNPB. Pada tahun 2018 – 2022 mengalami peningkatan akan tetapi pada tahun 2022 mengalami penurunan jumlah sebesar 1.858 bencana alam dari tahun 2021. Tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah bencana tertinggi dari tahun 2018 hingga tahun 2022 dengan jumlah 5.402 bencana alam dan yang disebabkan oleh perubahan iklim dengan jumlah 5.286 bencana alam, terdiri dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, hingga kebakaran hutan. Pada dua bulan pertama tahun 2023 update terakhir pada 7 Februari 2023  BNPB mencatat setidaknya sudah ada 248 bencana alam, dan yang disebabkan oleh perubahan iklim dengan jumlah 237 bencana alam, terdiri dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, hingga kebakaran hutan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan peringatan dini  potensi terjadinya kekeringan terparah pada tahun ini di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Krisis Iklim itu bukan isu personal, krisis iklim itu isu multi-polar, jadi cara menyelesaikan harus secara Kolektif” ujar Daffa Praditya National Coordinator Fridays For Future Indonesia

menurut Koordinator Daerah Aksi GCS Solo 2023 Traberaldi Rafa menilai anak muda selalu menjadi sasaran yang didambakan oleh  politikus bahkan partai politik dalam meraih suara di ajang pemilu.

“Setiap pemilu, pemilih muda selalu menjadi pasar yang didambakan politikus bahkan oleh partai politik, apalagi pada tahun 2024 yang pemilih terbesarnya merupakan generasi muda yang berusia 17 hingga 39 tahun dengan jumlah yang mendekati 60% berdasarkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2022. Kami sebagai pemilih muda berharap, tidak ada lagi kebijakan maupun omongan tipu-tipu tentang komitmen iklim. Karena tipu-tipu tentang komitmen iklim ini dapat menjadi masalah baru. Aksi anak muda dalam Global Climate Strike ini merupakan simbol bahkan sebagai bentuk pernyataan tegas bahwa anak muda kini lebih mengutamakan pengendalian krisis iklim yang adil demi masa depan kami bahkan demi generasi penerus kami yang aman dari bencana dari pada menjadi pasar suara yang didambakan bagi politikus bahkan partai politik. Pemilu 2024 akan menentukan nasib Indonesia selama 5 atau 10 tahun ke depan dan sebagian besar ditentukan oleh suara anak muda. Dalam aksi ini juga kami ingin memastikan para pengambil keputusan dan kebijakan melakukan tugas dan kewajibannya Serta bertanggung jawab atas dampak kerusakan yang pernah generasi sebelumnya lakukan.” ucap Traberaldi Rafa.

Global Climate Strike 2023 di Indonesia telah berlangsung di 14 kota dan akan berlangsung di 1 kota, berikut daftar lengkapnya sesuai urutan abjad.

  1. Bandung, 3 Maret 2023
  2. Banjarbaru, 3 Maret 2023
  3. Bondowoso, 3 Maret 2023
  4. Jakarta, 3 Maret 2023
  5. Jambi, 3 Maret 2023
  6. Jayapura, 3 Maret 2023
  7. Kupang, 3 Maret 2023
  8. Kutai Timur, 8 Maret 2023
  9. Lombok, 3 Maret 2023
  10. Medan, 3 Maret 2023
  11. Pekanbaru, 3 Maret 2023
  12. Pontianak, 3 Maret 2023
  13. Solo, 5 Maret 2023
  14. Sukabumi, 3 Maret 2023
  15. Yogyakarta, 3 Maret 2023

Daftar komunitas, pergerakan, organisasi, dan lembaga yang tergabung:

  1. Extinction Rebellion Solo Raya (XR Solo Raya)
  2. Komunitas Solo Bersih (KSB)
  3. Forestry Student of Sebelas Maret (FORESMA UNS)
  4. Fridays For Future Indonesia(FFF Indonesia)
  5. Himpunan Mahasiswa Ilmu Lingkungan UNS (Himapsili UNS)
  6. LBH Semarang. /red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *