Simak Meriahnya Pameran Seni Rupa Jawa Tengah 2023 di TBJT Surakarta!

oleh -1145 Dilihat
banner 468x60

Surakarta – Kepala Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Suratno S.PDd., M.Pd., membuka pameran seni rupa di Pendhapa Gendhon Humardani, Taman Budaya Jawa Tengah yang beralamatkan di jl. Ir. Sutami No.57, Surakarta pada Selasa malam (13/06/2023).

Acara dimeriahkan oleh Sahita, 104 seniman pelukis beserta 198 karyanya, dan para seniman dari beberapa sanggar tari. Dan acara tersebut didukung penuh oleh yayasan seni rupa Ojo Dumeh (Solo), Sekapur Sirih (Purwodadi), Tuk (Klaten), Asta (Boyolali), Gumreget (Karanganyar), Gumregah (Wonogiri), Lembayung (Sragen). Acara ini berlangsung sangat meriah mengingat baru kali ini ada pameran seni rua dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.

Ada yang menarik dari pameran seni rupa tersebut, yaitu sosok Pari Atmojo. Seniman Pari Atmojo dikenal sebagai pelukis tuna netra yang karyanya telah dipamerkan di Jogja Art Space dan juga di TBJT. Pria kelahiran 28 Mei 1966 di Solo ini, Pari yang sebelumnya memiliki mata yang normal dengan karya karikaturnya, di tahun 2013 Pari mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera pada matanya. Namun, semangat Pari untuk terus berkarya di bidang seni lukis, tidak pernah berhenti sampai disitu.

Coretan Pari di Kanvas memberikan arti tersendiri baginya. Tak heran banyak mata memandang lukisannya akan terasa sangat aneh. Namun hal itu tidak menjadikan hambatan untuknya, Pari tetap memberikan lebih banyak inovasi. Lukisan Pari terbentuk dari meditatif, hingga akhirnya menciptakan sebuah intuisi. Dan juga Pari menggunakan istilah filsafat jawa. Karena keterbatasannya, Pari lebih menggunakan rasa, berikut karsa dalam menuangkan idenya di dalam kanvas.

Gaya lukis Pariatmojo bercorak figuratif. Dia sempat membuat tujuh lukisan figuratif saat itu. Pada satu karya dia menghadirkan bentuk empat kepala, dengan bentuk mata yang terpisah, hidung, mulut dengan presisi bentuk yang kurang lebih sama dengan karya lukis orang dengan mata yang bisa melihat, dalam warna latar komposisi merah dan biru.

Para seniman berharap, acara ini dapat berjalan rutin, sebagai wawasan dan kepedulian terutama untuk para generasi muda agar terus menciptakan, serta melestarikan budaya, salah satunya seni rupa. Dan tentunya dengan dukungan dari pemerintah, yang memberikan wadah para seniman untuk berkarya. (jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *