SURAKARTA, SINDOSOLO.NEWS – Asah mental percaya diri dan ketrampilan publik speaking siswa, SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar training publik speaking pada Sabtu, (6/1). Kegiatan yang diikuti 122 siswa kelas 9 tersebut menghadirkan Direktur PT Speaking.id, Sara Neyrhiza.
Kepala sekolah, Muhdiyatmoko, mengatakan sekolah menguatkan tiga kompetensi lulusan para siswa yang berbasis karakter, kompetensi, dan literasi. “Salah satu penguatan literasi siswa melalui pelatihan publik speaking. Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan para siswa mampu terampil berbicara dengan baik, bermental percaya diri, dan mampu tampil memesona di depan publik,” ungkapnya.
Sara Neyrhiza mengawali pelatihan dengan mengajak ratusan siswa untuk memahami pentingnya publik speaking. Ia menyampaikan tips berkomunikasi di hadapan publik harus siap mental dan punya teknik. Para siswa pun diajak berlatih teknik visual, vokal, dan verbal.
“Cara agar mampu tampil visual yang penuh percaya diri antara lain, jaga kontak mata, ekspresi wajah yang penuh antusias, gestur terbuka, dan pakaian rapi,” paparnya di hadapan siswa.
Sara Neyrhiza pun mengajak siswa ke depan untuk mempraktikkan teknik visual dan vokal. Para siswa terlihat antusias mengikuti arahan dan intruksi dari pembicara. “Agar vokal jelas dan menarik maka perlu berlatih artikulasi, intonasi, tone, dan power,” paparnya sembari meminta siswa ke depan. Siswa tersebut membaca teks yang ditayangkan di layar.
Sara Neyrhiza pun menambahkan verbal juga harus terstruktur. Ia menjelaskan dengan memperlihatkan contoh teks pidato yang lengkap dengan struktur pembukaan, bridging, isi, kesimpulan, dan penutup. Beberapa siswa diajak maju ke depan dan mempraktikkan membacakan teks tersebut.
Belajar Publik Speaking Sejak Dini
Sementara itu, Sara Neyrhiza menekankan pentingnya berlatih publik speaking bahkan sejak sedini mungkin. Hal itu mampu membantu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Ia pun menambahkan, siswa yang diajarkan publik speaking akan lebih mudah dalam menyampaikan ide dan gagasan serta lebih kritis.
“Saat publik speaking, biasanya siswa sering susah menyampaikan pikiran dan perasaannya. Kemampuan publik speaking akan membantu siswa dalam menyinkronisasi mulut dengan isi pikirannya. Mereka akan belajar menyampaikan informasi dengan tepat sehingga mudah dimengerti, dan to the point,” jelasnya.
Sara Neyrhiza berharap semakin sering para siswa berlatih publik speaking, tentunya orang di sekitar akan mengingat siswa sebagai seseorang dengan kemampuan berbicara di depan orang banyak yang baik. “Siswa bisa meningkatkan kualitas dirinya. Nantinya, saat ada momen-momen di sekolah yang memerlukan publik speaking yang baik, siswa akan sering dipilih,” ungkapnya.
Valisha Aura Shofi Salsabila, siswa kelas 9, menyampaikan kesan terhadap pelatihan publik speaking. Menurutnya sebagai pelajar butuh melatih kemampuan berbicara di depan publik karena biasanya saat SMA terdapat sesi perkenalan, presentasi, dan diskusi. “Memang harus banyak belajar percaya diri dan berbicara dengan baik di depan umum,” jelasnya. (Aryanto/Obie/r)