SOLO, SINDOSOLO.NEWS – Sebanyak 104 siswa kelas 1 ABCD SD Muhammadiyah 01 Ketelan, Surakarta, Jawa Tengah antusias mengikuti imunisasi gigi. Hasil kolaborasi sekolah tersebut dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Kamis (25/04/2024).
Koordinator lapangan drg. Alfatisa Riski Dewantari mengatakan kegiatan ini bertajuk “Senyum Sehat Indonesia“, kegiatan World Oral Health Day (Hari Kesehatan Gigi Sedunia) bertujuan untuk mencegah gigi berlubang sejak usia dini. Kegiatan pengolesan bahan Fluor, Topical Aplikasi Fluoride (TAF) pada gigi anak-anak sejak dini.
“Ikut membersamai kita ada sebanyak 14 personel terdiri dari dokter gigi, perawat koass, dan staff RSGM Soelastri UMS. Hadir ketua acara drg. Nina Runting Sp BMM, ada juga drg. Septriyani K.Sp., KGA. sebagai edukator,” kata dia ketika ditemui sekolah sehat.
Kepala SD Muhammadiyah 01 Ketelan Solo, Sri Sayekti, menjelaskan terdapat sebanyak 104 siswa siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Pihaknya mengambil siswa kelas 1 baik kelas tahfidzul qur’an, kelas Saisn, kelas olahraga dan kelas seni.
Sayekti mengatakan kegiatan itu menjadi momentum yang baik untuk memperkenalkan siswa cara imunisasi gigi dan edukasi kesehatan gigi dan mulut dengan tujuan untuk mengajak anak-anak peduli dengan kesehatan mereka terlebih pada bagian mencegah gigi berlubang.
“Biasanya imunisasi untuk anak-anak di kelas 1 dan 2 itu disuntik. Tapi kali ini imunisasi gigi dengan dioleskan fluoride pada gigi agar tidak berlubang dan semakin kuat. Di sekolah ada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) modern diperkuat perawat ibu Nurtiningsih di bawah garis komando Kesiwaan SW Winarsi dan tim guru olahraga serta dokter kecil,” jelasnya.
Salah satu bentuk usaha meminimalisasi angka kesakitan yang ada adalah dengan tindakan preventif melalui kegiatan promosi kesehatan. Dengan perawatan gigi dan mulut sejak usia dini sangat menentukan kesehatan gigi dan mulut sampai akhir hayat.
“Penyakit gigi dan mulut yang bisa dialami apabila perawatan tidak dilakukan dengan baik, misalnya gigi berlubang, gusi meradang, dan sariawan,” ungkapnya. (Obie/r.)