Univet Bantara Melaksanakan PKM Internasional di Malaysia Bersama LSM Sharing, Penandatanganan Mou dan Moa serta Seminar dengan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI)

oleh -145 Dilihat
oleh
banner 468x60

 

Malaysia, Sindosolo.news Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional III yang digelar pada Minggu, 26 Mei 2024 di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) bertema, “Empowering Migrant Workers in Malaysia: A Multidisciplinary Capacity Building Approach and Medical Examination”. Dengan Keynote Speaker Universitas Veteran Bangun Nusantara oleh Rektor Universitas Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. dengan tema “Pola Asuh Anak dan Relevansinya dengan pembentukan karakter pada anak usia dini”.

Pada kegiatan PKM Internasional kali ini Rektor Univet Bantara Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum bersama dengan Direktur Program Pascasarjana Dr. Mukti Widayati, M.Hum. serta Wakil Dekan 1 FKIP Para Mitta Purbosari, M.Pd. Selain untuk penandatanganan MoU dan MoA, diadakan juga seminar internasional bersama Faculty of Human Development Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) yang turut diisi oleh Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. Penandatanganan MoU dan MoA ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama internasional Universitas Veteran Bangun Nusantara dengan berbagai pihak serta memberikan kontribusi nyata bagi komunitas pekerja migran di Malaysia dan menjadi bukti komitmen Universitas Veteran Bangun Nusantara dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam Pembicaraannya Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum menyampaikan materinya mengenai karakter bangsa merupakan aspek penting dari sumber daya  manusia yang dimiliki suatu bangsa karena mempengaruhi dan menentukan kemajuan peradaban suatu bangsa. Sehingga usia dini sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter secara efektif dan efisien bila didukung oleh seluruh elemen bangsa utamanya orang tua dan orang dewasa dalam lingkungannya, seperti tiga kebutuhan dasar pola asuh anak yaitu Asah, Asih, Asuh; Asah adalah Stimulasi, Asih adalah Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang dan Asuh adalah Kebutuhan fisik anak. Dalam pembentukan karakter anak usia dini dalam dunia psikologi ada empat macam pola asuh, yaitu :

Pola Asuh Authoritarian (Otoriter), yaitu orang tua sebagai pemegang kekuasaan tinggi untuk membentuk anak disiplin dan patuh, namun mengabaikan  pendapat dan keinginan anak. Pola asuh ini dapat membuat anak menjadi tidak terbiasa dalam membuat keputusan sendiri dan takut mengungkapkan pendapatnya. Anak bisa stres dan berdampak terhadap perkembangan emosinya. Anak nantinya mudah meledak-ledak, mengalami hubungan interpersonal yang kurang baik, serta cenderung menjadi pribadi yang otoriter di kemudian hari.

Pola Asuh Indulgent (Permisif), yaitu orang tua cenderung untuk mengikuti semua keinginan anak, menjadi teman baik bagi anaknya, karena memberikan perhatian, kehangatan, dan interaksi yang cukup baik. Anak dengan pola asuh permisif akan tumbuh kreatif karena terbiasa bebas mengekspresikan dirinya dalam berbagai hal. Namun, dalam jangka panjang, menjadi tidak disiplin, berperilaku agresif terutama bila keinginannya tidak dipenuhi, dan kurang inisiatif.

Pola Asuh Authoritative (Demokratis), yaitu orang tua memberikan dukungan emosional saat anak mencapai suatu prestasi, dan memberikan hukuman jika ada pelanggaran pada peraturan yang telah disepakati. Tujuan dan konsekuensi dijelaskan dan disepakati bersama anak. Komunikasi antara orang tua dan anak terjalin baik sehingga anak menjadi jujur, patuh, dan disiplin. Melalui pola asuh ini menjadikan anak memiliki kepribadian yang seimbang, mandiri dalam mengambil keputusan, disiplin dengan komunikasi yang baik, memiliki rasa percaya diri, kreatif, dan bahagia secara psikologis.

Pola Asuh Neglectful (Cuek), yaitu orang tua hanya memenuhi kebutuhan fisik dasar anak, seperti makan, tempat tinggal, dan pakaian. Sementara itu, kebutuhan secara psikologis dan emosional jarang terpenuhi karena kesibukan orang tua atau karena ada masalah pribadi orang tua (kesehatan mental, tindak kriminal, masalah ekonomi, dan sebagainya). Pola asuh cuek membuat anak kurang  mampu mengontrol diri, kepercayaan diri rendah, sulit menjalin relasi dan komunikasi, emosi tidak terkontrol sering berdampak kepada nilai akademis yang buruk.

“Oleh karena itu Sebagai orang tua, kita perlu memastikan untuk dapat  menerapkan pola asuh yang terbaik untuk anak, agar mereka dapat tumbuh dan kembangnya secara sehat dan mampu  membentuk kepribadian yang baik, sebagaimana terbentuknya karakter utama yang menjadi tujuan dalam pendidikan nasional Indonesia.” Ujarnya.

Sebanyak 190 dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan dari 82 Universitas yang tersebar dari Sabang sampai Merauke berkontribusi dalam kegiatan PKM Internasional III ini. Sebanyak 45 orang diantaranya bertolak ke Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 23-27 Mei 2024. Adapun penerima manfaat kegiatan PKM Internasional III ini adalah 113 orang pekerja migran di Malaysia. Meskipun sebagian besar peserta merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), namun tujuh diantaranya berwarga negara asing yang turut hadir dan aktif sampai acara selesai, acara tersebut juga berlangsung secara online.

Kegiatan ini hasil Kerjasama 82 Universitas di Indonesia yang difasilitasi oleh LSM SHARING, dengan Lembaga Internasional di Malaysia yaitu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia, Perkumpulan Pelajar Indonesia (PPI) Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Semua pihak memberi sambutan dalam acara pembukaan yang dibuka oleh Kepala Sekolah SIKL mewakili Bapak Atase Pendidikan (Atdikbud) KBRI KL Prof Muhammad Firdaus yang sedang berdinas keluar negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *