Solo, Sindosolo.news– Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada Desa Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pada kegiatan kali ini yang dilakukan bersama dengan masyarakat setempat ialah mengingatkan kembali, mmenghimbau dan menginformasikan pada semua khalayak terkait bahaya dari merokok. Pada dasarnya sudah banyak orang yang mengetahui apa saja akibat dari merokok yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, namun adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih aware atau peduli.
Rokok terbuat dari olahan tembakau yang bisa memberikan efek negatif pada tubuh jika terpapar atau terkena asap rokok secara terus menerus, menganggu kesehatan adalah yang paling di sorot dalam hal ini, namun tidak hanya itu ada bagian lain yang ikut terdampak seperti psikologi, sosial dan ekonomi bagi yang sudah kecanduan barang tersebut. Di Indonesia merokok tidak lagi hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun anak-anak dibawah umur dan remaja sudah banyak di jumpai melakukan kegiatan ‘merokok’ (Yulianto, 2015).
Oleh karena itu pada KKN (Kuliah Kerja Nyata) saat ini mahasiswa dan mahasiswi melakukan kegiatan pemasangan mmt pojok rokok pada masyarakat dan penyuluhan terutama pada ibu-ibu dan anak. Asap rokok yang ada di lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kesehatan bagi perokok pasif karena zat berbahaya dari asapnya dapat merusak paru-paru, penyakit jantung, kanker, kelainan saat hamil, meningkatkan resiko alergi pada anak, gangguan perkembangan janin, berat badan lahir rendah pada bayi dan masih banyak lagi.
Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa jika merokok di dalam rumah dengan keadaan memiliki anak kecil juga keluarga dirumah yang tidak merokok (perokok pasif) itu cukup berbahaya dan memiliki dampak serius kedepannya jika dilakukan secara terus menerus.
Menurut dr. Hendra SpA, “asap rokok dapat menempel di air liur selama lima hari, bahkan di rambut bisa sepuluh hari, bulanan hingga tahunan” hal ini yang menjadi concern bagi masyarakat terutama ibu dan anak-anak karena dapat menganggu sistem pernapasan kalau di baju bisa sampai 19 bulan sedangkan di perabotan rumah seperti sofa bisa.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya merokok dan juga asap rokok bagi para perokok pasif maupun diri si perokok.