SINDOSOLO.NEWS | SUKOHARJO – Kota Solo memang tak bisa lepas dari pesona kuliner yang menawarkan sensasi unik dan menarik bagi pecinta kuliner. Disamping menonjolkan kenikmatan rasa pengusaha kuliner juga semakin kreatif dalam menampilkan bentuk tata cara penyajiannya. Sehingga yang unik dan menarik itu semakin dinikmati dan menarik pecinta kuliner untuk datang dan menikmati sensasi keunikan tersebut.
Angkringan adalah salah satu kuliner legend di wilayah Solo, Klaten, dan Jogja. Meski sekarang kuliner angkringan sudah mengalami metamorfosis dalam perkembangannya mengikuti trend dan minat pasar tanpa meninggalkan ciri khasnya kuliner angkringan menampilkan menu menu baru dan nuansa unik untuk semakin memanjakan pecinta angkringan dengan menambahkan aneka fasilitas seperti free wifi, aneka permainan, live musik organ dll.
Salah satunya Kuliner Angkringan Mbok Kromo yang beralamat Dusun I, Singopuran, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Yang menampilkan ciri khas dan keistimewaannya sendiri dalam menampilkan dan menyajikan pelayanannya
Angkringan Kawedangan Mbok Kromo di Singapuran, Kartasura, menghadirkan inovasi kuliner yang unik melalui sajian Bubur Bakar. Tidak seperti bubur pada umumnya, bubur ini disajikan panas di atas hot plate, menciptakan sensasi berbeda yang membuat para pecinta kuliner penasaran. Proses penyajian ini membuat lapisan bawah bubur terbakar sedikit, menghasilkan rasa gurih yang khas.
“Ketika bubur dipanaskan di atas hot plate, bagian yang menempel pada permukaan panas memberikan rasa terbakar yang lezat dan unik. Kami menyajikan bubur ini dengan beragam topping, mulai dari telur dadar, telur rebus, jagung manis, daun bawang, sambal teri, sambal hijau, pangsit, hingga kacang kedelai. Bubur bakar ini paling nikmat disantap dalam keadaan panas,” ujar Buntoro, pemilik Angkringan Kawedangan Mbok Kromo, dalam wawancara.
Tidak hanya menyuguhkan bubur dengan topping beragam, bubur bakar ini juga disajikan dengan kuah hangat yang mengandung campuran jahe, menambah cita rasa hangat yang khas. Bagi pelanggan yang tidak menyukai kuah, bubur tetap terasa nikmat dengan tekstur dan kelezatan khasnya.
Ide menciptakan bubur bakar ini berasal dari kecintaan Buntoro dan keluarganya pada bubur ayam. Setelah menyadari bahwa bubur ayam sudah umum di pasaran, ia berinovasi untuk menciptakan bubur bakar yang terinspirasi dari sajian serupa di kota Solo, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
“Kami ingin menghadirkan bubur bakar dengan harga ramah kantong. Dengan hanya Rp10.000, pengunjung sudah bisa menikmati bubur bakar dengan cita rasa yang tak kalah lezat dibandingkan yang lain,” jelas Buntoro.
Selain bubur bakar, angkringan ini juga menawarkan berbagai menu lain yang tak kalah menarik. Ada nasi goreng, mi godok Jawa, nasi lalap lele, dan nasi maut, dengan harga terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Menariknya, lele yang disajikan di sini berasal dari kolam pribadi, sehingga selalu segar dan terjamin kualitasnya.
Angkringan Kawedangan Mbok Kromo buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 1 malam. Selain makanan lezat, tempat ini juga menyediakan berbagai fasilitas tambahan seperti Wi-Fi gratis, permainan billiard, gitaran, dan karambol, sehingga cocok untuk berkumpul bersama teman atau keluarga.
“Kami menawarkan suasana yang nyaman dan fasilitas lengkap dengan harga terjangkau. Tempat ini bisa menjadi pilihan bagi siapa saja, mulai dari anak muda hingga keluarga,” tambah Buntoro.
Angkringan ini dapat menampung hingga 80 orang dan cocok untuk berbagai acara seperti arisan, reuni, atau rapat. Untuk informasi lebih lanjut atau reservasi, Anda bisa menghubungi nomor 0831-2457-1597. Dengan tagline “Tempat Elegan, Harga Receh, Nongkrong Nyaman, Duit Aman,” Angkringan Kawedangan Mbok Kromo menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin menikmati suasana santai dengan makanan enak tanpa harus merogoh kocek dalam.
Bagi masyarakat yang tertarik mencicipi bubur bakar dan menikmati suasana santai, bisa langsung datang ke Angkringan Kawedangan Mbok Kromo yang berlokasi di depan Klinik Bidan Wulan, Singapuran, Kartasura. (Obie/r.)