Mau Beli Ikan dengan Harga Murah, Disini Tempatnya

oleh -296 Dilihat
oleh
banner 468x60

Solo-Ternyata Presiden Republik Indonesia yang juga mantan Walikota Solo pernah punya mimpi untuk membuat sentra penjualan ikan segar dengan harga terjangkau bagi masyarakat di kota bengawan dan sekitarnya.

Hal tersebut dikemukakan oleh pengelola pasar ikan Balekambang, Lismianingsih. Wanita enerjik tersebut mengatakan di kawasan Pasar Ikan Balekambang belum lama ini menceritakan perjuangannya membuka pasar ikan Balekambang yang dimulai pada tahun 2012 waktu ayah Gibran Rakabuming Raka tersebut masih menjabat Walikota Solo.

“Waktu itu Pak Jokowi meminta sejumlah hal kepada saya yakni program gemar makan ikan bagi masyarakat dan membuat tempat penjualan ikan yang terjangkau, segar dan lengkap,” ungkapnya.

Awalnya, wanita yang pernah menerima penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut prihatin dengan harga komoditas ikan yang mahal di Kota Solo, akhirnya berkat kegigihan dan kerja kerasnya, dia berhasil memangkas rantai produksi sehingga mampu menekan harga yang tinggi tersebut.

“Saya survey di pantai-pantai wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pantai-pantai di Jawa Timur, perjuangan awal saya yang berat untuk bisa membentuk pasar dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Kegagalannya pada tahun 2012, menurutnya dikarenakan karena kurangnya promosi, namun saat ini dengan dukungan dari sekitar 20 pedagang dan peran jitu dari media sosial akhirnya bisa terwujud adanya pusat perkulakan ikan di Balekambang.

“Pasar ikan dibuka kembali pada 3 Februari 2021, awalnya ini adalah pindahan pedagang ikan dari Pasar Darurat Nusukan, saya menghadap Pak Walikota saat itu (Pak Rudy) dan akhirnya dibangunlah pasar ikan Balekambang seperti saat ini,” tukasnya.

Kembali dibuka, pasar ikan tersebut menjadi sesuatu yang fenomenal dan luar biasa. Dia menceritakan pasar yang mulai buka malam hari sekitar pukul 18.30 WIB tersebut tidak pernah sepi dari pembeli yang membanjiri.

“Antusiasmenya luar biasa, warga Kota Solo dan sekitarnya datang, bahkan pedagang dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang, pada hari biasa bisa mencapai 20 ton tiap malam dan pada akhir pekan bisa mencapai 25 ton,” terangnya.

Ekonomi berputar di pasar ikan tersebut, banyak reseller datang hanya dengan bermodalkan HP mereka mampu mendapatkan untung dengan sistem pembayaran Cash on Delivery atau yang lazim dikenal dengan istilah COD.

“Sisa ikan yang belum terjualpun bisa diolah jadi sajian kuliner ini adalah upaya memutar roda UMKM,” terangnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *