Ketua PWNU Jateng, Drs H Mohammad Muzamil Menolak Adanya Aksi-aksi Intoleransi

oleh -331 Dilihat
oleh
banner 468x60

Semarang – Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng), Drs H Mohamad Muzamil mengatakan, menolak aksi-aksi intoleransi karena Indonesia adalah negara yang cinta damai dan cinta bermusyawarah.

Hal itu disampaikan saat ditemui di kantornya, Jalan Dr Cipto, Semarang Timur, Kota Semarang, Selasa (27/4).

“Negara Indonesia adalah negara yang cinta damai dan cinta bermusyawarah, kalau ada masalah dipecahkan secara bersama dengan musyawarah sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara kita Indonesia ini,” terang Muzamil.

Muzamil menuturkan, bahwa aksi-aksi kekerasan dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan baik menurut kaidah agama maupun kaidah peraturan negara yang berlaku.

“Semoga negara kita tetap damai, bisa mencapai cita-cita dan perjuangan yang telah dilakukan oleh generasi terdahulu, sehingga kita sebagai generasi penerus bisa melanjutkan cita-cita mulia yaitu mewujudkan situasi dan kondisi masyarakat yang adil dan makmur juga berkepribadian Indonesia,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Muzamil menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi umat Islam.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah.

“Semoga kita bisa mencapai derajat ketaqwaan di bulan suci ini, dan juga mari kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif untuk pelaksanaan ibadah pada bulan suci Ramadhan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, pernyataan serupa disampaikan oleh Wakil ketua MUI Jawa Tengah sekaligus guru besar UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA.,

Prof Ahmad Rofiq juga menyampaikan himbauan dalam rangka membantu menciptakan kondisi aman dan damai dalam bulan Ramadan ini di Jawa tengah dengan mengajak masyarakat di Jawa Tengah untuk menjaga kehormatan bulan suci Ramadhan, mari kita jaga kerukunan, persaudaraan dan saling menghormati.

Hal tersebut senada juga seperti upaya Polda Jateng dan jajaran dalam menciptakan kondisi yang aman dan damai di bulan Ramadhan 1442 H ini yaitu dengan melaksanakan patroli untuk mengantisipasi letusan-letusan petasan dan terus melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun/ kumpul-kumpul seperti takbir keliling, pawai obor.

Pihaknya juga terus memonitor seluruh pergerakan terorisme untuk memastikan tak ada celah bagi para pelaku teroris untuk menjalankan aksinya.

“Kita akan pantau terus setiap pergerakan yang arahnya ke terorisme, negara tak boleh kalah dengan aksi terorisme, radikalisme dan anarkisme,” jelas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *