TNI AU di Muspusdirla Guna Belajar Sejarah

oleh -620 Dilihat
banner 468x60

Belajar sejarah tidak harus lewat buku pelajaran. Namun belajar sejarah bisa juga melalui kunjungan ke museum. Apalagi sejarah TNI Angkatan Udara memang jarang ditemukan di buku pelajaran sekolah. Dengan alasan itulah anak-anak dari Madrasah Tsanawiyah Cijulang Pangandaran diajak berkunjung ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), “Agar para siswa tahu bagaimana sejarah dan andil TNI AU dalam perjalanan sejarah Indonesia,” ujar Abdul Kholik saat mengunjungi Muspusdirla.

Abdul Kholik adalah Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Cijulang Pangandaran. Bagi sebagian siswa Madrasah Tsanawiyah ini, sejarah TNI Angkatan Udara dan pesawat terbang mungkin masih asing dalam kesehariannya. Keasingan itulah yang menggerakkan para guru di Madrasah Tsanawiyah membawa anak didiknya berkunjung ke museum milik TNI Angkatan Udara ini.

Terletak di kawasan Lanud Adisutjipto Yogyakarta, museum yang lebih dikenal dengan sebuatan Museum Pesawat Terbang ini memang banyak menyimpan kisah perjuangan TNI Angkatan Udara. Tidak hanya cerita sejarah, museum yang memiliki 61 koleksi pesawat ini juga menyimpan cerita tentang kegagahan elang-elang Angkatan Udara, penjaga Dirgantara Indonesia.

Di hadapan siswa Madrasah Tsanawiyah, Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho menceritakan sejarah dan perkembangan TNI Angkatan Udara. Menurutnya, sejarah Angkatan Udara tidak terlepas dari Adisutjipto yang berhasil menerbangkan pesawat Cureng pada tanggal 27 Oktober 1945.

“Keberhasilan Adisutjipto menerbangkan pesawat Cureng menjadi tonggak penerbangan di Indonesia. Dan dari peristiwa itulah lahir semangat pemuda Indonesia untuk ikut bergabung dengan Angkatan Udara,” paparnya

Lebih lanjut Kolonel Sus Yuto Nugroho menjelaskan keberanian dan kegagahan juga ditunjukkan oleh elang-elang muda Angkatan Udara pada masa Perang Kemerdekaan Pertama. Dengan tiga pesawat, elang-elang muda Angkatan Udara menyerang benteng-benteng pertahanan Belanda di tiga kota, yaitu Semarang, Salatiga dan Ambarawa.

Dalam perjalanan keliling melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang pamer museum, Kolonel Sus Yuto Nugroho juga menceritakan tentang Operasi Udara TNI Angkatan Udara, baik dalam menumpas DI/TII, Permesta, Trikora, Dwikora, Operasi Kemanusian maupun Latihan Bersama TNI Angkatan Udara dengan Angkatan Udara negara-negara sahabat.

Bagi siswa Madrasah Tsanawiyah Pangandaran, kunjungan ke Muspusdirla untuk melihat langsung aneka koleksi pesawat dan mendengarkan kisah perjuangan TNI Angkatan Udara memang menyenangkan. Namun bagi Abdul Kholik, kunjungan ini mempunyai makna yang lebih jauh. Bagi Abdul Kholik, kunjungan ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala tidak hanya untuk berwisata semata, Abdul Kholik juga berharap semoga dari sekian anak didiknya, kelak ada yang menjadi anggota TNI Angkatan Udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *