M Jibril Mahendra Akbar, Atlet Menembak IPSC: Dari Inspirasi Film Perang hingga Target Juara Dunia

oleh -109 Dilihat
banner 468x60

Surakata  – M Jibril Mahendra Akbar, atlet menembak reaksi cepat IPSC, berbagi kisah inspirasionalnya dalam wawancara eksklusif. Awalnya, Jibril tertarik dengan olahraga menembak setelah menonton film tentang peperangan. “Dulu cita-cita saya mungkin jadi polisi, tapi setelah melihat film perang, saya ingin tahu caranya menembak, memegang senjata dengan benar, dan segala hal tentang menembak,” ungkapnya.

Ambisi dan Prestasi

Jibril memiliki target besar dalam dunia menembak. “Saya ingin menjadi lebih baik lagi dan menjadi juara di kancah internasional, bahkan dunia. Saya akan mengikuti kejuaraan dunia, mohon doa untuk kemenangan,” harapnya. Baginya, latihan menembak bukan hanya sekedar latihan tetapi juga kesempatan bertemu teman-teman dan saling berbagi ilmu.

Perjalanan dan Pengorbanan

Jibril, yang saat ini mewakili PON Jawa Tengah, sudah melalui banyak pengorbanan. “Untuk pertandingan non-resmi, biayanya sendiri. Tapi, untuk pertandingan resmi, sudah ada anggaran dari pemerintah dan Perbakin,” jelasnya. Persiapan Jibril saat ini difokuskan untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan digelar pada Agustus mendatang.

Dukungan Keluarga

Perjalanan Jibril dalam menembak tidak lepas dari dukungan keluarga. “Papa saya yang mengenalkan Perbakin waktu ada tempat latihan di dekat tempat kerjanya,” katanya. Latihan rutin dan fokus menjadi kunci dalam persiapannya.

Tantangan dalam Menembak

Menurut Jibril, tantangan utama dalam menembak adalah fokus dan kekuatan tangan. “Kalau kurang fokus sedikit saja, tembakan tidak akan tepat. Kekuatan tangan juga sangat berpengaruh karena recoil senjata cukup besar,” ujarnya. Jibril memulai dengan airsoft sebelum beralih ke senjata api, dan mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk menguasainya.

Pelatih Menyatakan Optimis

Noor Aribowo, pelatih Jibril, melihat potensi besar dalam diri Jibril. “Usia memang tidak membohongi, dia baru memulai dengan senjata api saat kelas 1 SMA. Tapi perkembangannya sangat signifikan,” puji Aribowo. “Konsistensi dan adaptasi dengan pistol baru adalah tantangan, tapi saya optimis Jibril bisa lebih maksimal.”

Target di Kejuaraan Dunia

Jibril menargetkan juara overall di kejuaraan level 3 di Halimperdanakusuma KOPASGAT  yang akan datang. “Ada 12 stage yang harus diselesaikan dalam satu hari. Saya menargetkan Jibril untuk juara overall, bukan hanya junior,” tegas Aribowo. Persaingan di PON nanti akan sangat ketat, dengan Jibril harus menghadapi juara PON sebelumnya dari Yogyakarta.

Pembinaan dan Regenerasi Atlet

Di Perbakin Solo, regenerasi atlet sangat diperhatikan. “Kita sangat concern dengan bibit atlet baru, banyak murid anak-anak dari SD hingga SMA yang mulai dengan tembak reaksi airsoft,” ujar Aribowo. Harapannya, tembak reaksi airsoft bisa masuk dalam PON di masa depan.

Perjalanan Jibril dalam menembak adalah bukti dari dedikasi, kerja keras, dan dukungan yang tak kenal lelah. Dari inspirasi film perang hingga target juara dunia, Jibril adalah contoh nyata bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan dengan usaha yang gigih dan tekad yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *