BRI Kembali Gelar Pelatihan Desa BRILiaN Batch 2 2024 Sasar Hingga Lebih Dari 500 Desa

oleh -1169 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan pelatihan Desa BRILiaN Batch 2 tahun 2024. Periode kali ini, lebih dari 500 desa dari berbagai wilayah, mulai dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua hingga Papua Barat ikut berpartisipasi.

Desa BRILiaN merupakan Program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s). Pada tahun 2024, BRI bekerja sama dengan Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) menjalankan seluruh rangkaian program ini.

SEVP Ultra Mikro BRI M. Candra Utama mengungkapkan sepanjang 2024 program Desa BRILiaN dilaksanakan menjadi 3 batch. Untuk batch 1 tahap pelatihan telah selesai dengan baik dan saat ini memasuki masa pendampingan secara langsung.

“Minggu kemarin telah dilakukan pelatihan untuk batch 2 kepada lebih dari 500 desa. Namun, hingga saat ini BRI masih membuka kesempatan bagi desa untuk bergabung di batch 3 yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus,” tambah Candra.

Rangkaian program Desa BRILiaN diawali dengan mengikuti tahapan pelatihan selama kurang lebih satu bulan. Beberapa kurikulumnya mencakup topik-topik menarik seperti kepemimpinan, kelembagaan Desa dan BUMDes, kewirausahaan, inovasi desa, digitalisasi desa, teknik komunikasi dan materi tematik lainnya. Selanjutnya, untuk memastikan implementasi hasil dari pembelajaran, BRI dan UNS akan melakukan pendampingan secara langsung kepada desa terpilih.

“Kami mengharapkan program Desa BRILiaN mampu mendorong pengembangan desa melalui kepemimpinan yang kolaboratif dan inovatif dan juga mendorong desa harus mampu memanfaatkan digitalisasi sehingga dapat mempromosikan potensi unggulan desa untuk kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” tutup Candra. (jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *