Sambut 1 Muharam 1446 H/ 1 Suro 1958, Petilasan Karaton Kasultanan Pajang Gelar Kirab Budaya Ganti Songsong Agung

oleh -1041 Dilihat
banner 468x60

SUKOHARJO, SINDOSOLO.NEWS – Menyambut 1 Muharam 1446 H/ 1Suro 1958, Panitia Grebeg Suro Petilasan Karaton Kasultanan Pajang menggelar Kirab Budaya dan Penggantian Songsong Payung Agung Pusaka Karaton Pajang Sabtu, (06/07/2024) bertempat di Dusun Sonojiwan, RT:05/RW:22 Desa Makamhaji Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

Dihadiri Camat Kartasura Ikhwan Sapto Darmono, S.Pd., M.Pd., Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo, S.H., M.H., Danramil Kartasura Kapten Inf TNI Ismail, Penasehat Petilasan Karaton Kasultanan Pajang R. Bambang Sridaya, S.E., Ketua Panitia Acara Grebeg Suro Petilasan Karaton Kasultanan Pajang KRT. Djoko Winarno Hadi Nagoro. Ketua Perkumpulan Untung Suropati Rescue 79 Muhammad Budiman, S.E., dan segenap tamu undangan. Dihadiri dan diramaikan pula oleh anggota anggota Perkumpulan perkumpulan, Komunitas dan Budaya Solo Raya untuk ikut menyemarakan acara Grebeg Suro Kirab Budaya Ganti Songsong Payung Pusaka Petilasan Karaton Kasultanan Pajang antara lain, Perkumpulan Silat WS Pamungkas, IKSPI Kera Sakti, Prisai Diri, Merpati Putih, Komunitas Tumenggung Mayang, Perkumpulan Pejuang Kartasura Untung Suropati, Sayuk Rukun, Larasati, Padepokan Organisasi Budaya, Petilasan Pringgoloyo Kartasura, IPN Surakarta, Condro Raos Nerawongso, Paguyuban Seni Reog Makamhaji.

Camat Kartasura Ikhwan Sapto Darmono, S.Pd., M.Pd., didampingi Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo, S.H., M.H., dan Danramil Kartasura Kapten Inf Ismail dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan Grebeg Suro Kirab Budaya Ganti Songsong Agung Pusaka Petilasan Karaton Kasultanan Pajang ini, dan ia berharap acara bisa berjalan baik dan lancar.
“Nguri uri Budaya mengeti Songsong Agung 1 Suro 1446 H, mugi mugi sedaya kasaenan kolo wau tansah tinampi dening Gusti Allah, menggah dados sedaya ni pun pikantuk kasaenan saha barokahi pun saking Gusti Allah. (Melestarikan Budaya memperingati menyambut 1 Suro 1446 H, mudah mudahan selalu diterima oleh Allah, Menjadi semua memperoleh kebaikan dan barokah dari Allah.)” ungkapnya.

Panitia Grebeg Suro Kirab Ganti Songsong Pusaka Petilasan Karaton Kasultanan Pajang. (sindosolo.news/photo:Obie/r.)

Kirab Budaya Grebeg Suro ganti Songsong Agung mengambil route Palenggahan Kasultanan Pajang – Jln. Joko Tingkir – Jln. Slamet Riyadi Under Pass – Butulan – Jln. Benowo III – Palenggahan Kasultanan Pajang. Dalam Kirab Budaya Grebeg Suro Kali ini Senopati Berkuda didapuk oleh KRH. Agung Alap Alap Hadiwijoyo dan Petugas Songsong Agung Payung Pusaka didapuk oleh : RT. Gatot Winarno, KRT. Sujadi Hadi Nagoro, Mng. Hadi Wiyono Diprojo, Mng. Surip Prasetyo.

Penasehat Petilasan Karaton Kasultanan Pajang R. Bambang Sridaya, S.E., memaparkan bahwa Kirab Grebeg 1 Suro ini adalah untuk melestarikan leluhur dan mengingatkan kalau disini pernah ada Karajaan Kasultanan Besar Pajang dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya. Sebagai cucu dari Kasultanan Pajang saya dipercaya untuk melaksanakan acara ritual sakral Acara Budaya Karaton pajang pada hari ini untuk memperingati kebesaran Karaton Pajang yang dulu pernah menjadi Kasultanan besar di Nusantara.
“Saya mengkirap songsong pusaka kasultanan Pajang serta dari elemen paguyuban mana pun diikuti sekitar kurang lebih 1100 orang, pusaka songsong dari kasultanan Pajang itu tiap tahun kita ganti diadakan seperti ini kirab ganti songsong.” paparnya.

“Untuk tujuannya kita mengingatkan masyarakat bahwa dulu itu disini ada Kerajaan Kasultanan Pajang, kerajaannya besar, kerajaan yang jadi cikal bakal kerajaan Mataram, jadi kita nguri uri leluhur supaya masyarakat itu tahu juga kita tahu untuk kedepan bangsa kita itu supaya gimana negara ini jaya seperti dulu..” pungkasnya.

KRT. Djoko Winarno Hadi Nagoro Ketua Panitia Grebeg Suro Petilasan Karaton Kasultanan Pajang menyampaikan pesan bahwa kegiatan Kirab Budaya Songsong Pusaka 1 Suro ini yang mengadakan adalah Sutrisno Budoyo bukan warga sini, ia berharap untuk kedepannya warga sini ikut terlibat dan pemerintah desa sini juga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan songsong ini dari awal berdirinya petilasan ini tahun 1993 setelah diadakan oleh pecinta budaya dan setiap tahun disini selalu mengadakan ganti songsong.
“Jadi acara rutin semenjak berdirinya petilasan Pajang ini.” jelasnya.

Ditanya mengapa bulan Suro, KRT. Djoko Winarno menjawab.
“Orang orang jawa itu termasuk kita menyongsong mapak bulan baru kita adakan supaya para pecinta budaya itu juga ada rasa dengan bulan suro ini akan merasa lebih mat gitu.” tegasnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini generasi muda yang masib belajar itu tahu bahwa pajang itu dulu pernah ada. Jadi Pajang itu satu nagari ya satu negara kerajaan di nusantara jadi jangan sampai Pajang itu oleh generasi muda itu tidak dikenal dan tidak dikenang, kita mengharapkan dengan adanya ini generasi muda akan tahu bahwa Pajang itu pernah ada.” pungkasnya. (Obie/r.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *