Hobi Koleksi Lukisan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul, Ini Dia Kantor Hukum BRM Kusumo Yang Unik dan Aesthetic!

oleh -322 Dilihat
banner 468x60

Solo – Dr. BRM Kusumo Putro S.H., M.H., pengacara kondang asli Solo ini telah meresmikan kantor hukumnya pada tanggal 12 Oktober 2023. Kantor tersebut tentunya difungsikan sebagai kantor pelayanan dan pengaduan masyarakat kota Solo yang memiliki masalah hukum.

Ada yang unik dan aesthetic dari kantor BRM Kusumo, yaitu banyaknya lukisan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul yang terpajang di dalam kantor tersebut. Suasana aesthetic nan mistik menjadi satu, di kala BRM Kusumo yang hobi mengkoleksi lukisan-lukisan cantik bernuansa hijau tersebut.

Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai dewi padi dan dewi alam yang lain. Sedangkan Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya.

Dalam perkembangannya, masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam kepercayaan Kejawen, Nyi Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.

“Saya mulai mengkoleksi lukisan ini akhir tahun 2014, genap 10 tahun. Sampai saat ini saya sudah memiliki lukisan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul sebanyak 42 lukisan. Target, 50 lukisan Nyi Roro Kidul, ” papar Kusumo, Sabtu (21/9/2024).

Masyarakat Sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual kawasan Laut Selatan yang berwujud perempuan cantik yang disebut Nyi Roro Kidul. Legenda yang berasal dari Kerajaan Sunda Pajajaran dari abad ke-15 berumur lebih tua daripada legenda Kerajaan Mataram Islam dari abad ke-18. Meskipun demikian, penelitian atropologi dan kultur masyarakat Jawa dan Sunda mengarahkan bahwa legenda Ratu Laut Selatan Jawa kemungkinan berasal dari kepercayaan animistik prasejarah yang jauh lebih tua lagi, dewi pra-Hindu-Buddha dari samudra selatan. Ombak Samudra Hindia yang ganas di pantai selatan Jawa, badai serta terkadang tsunami, kemungkinan telah membangkitkan rasa hormat serta takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang kemudian diidentifikasikan sebagai Ratu Kidul.

Dalam satu tahun 4-5 kali, Kusumo menyempatkan waktunya untuk melakukan ritual “Sesirih” di Pantai Parang Kusumo bersama masyarakat adat, sesuai dengan panggilan hatinya. Sesirih dilaksanakannya pada jam 7 malam.

“Kebanyakan orang yang tidak berani memasang apalagi sampai mengkoleksi lukisan Nyi Roro Kidul dalam jumlah lebih dari satu, karena pamali. Saya mengkoleksi lukisan Nyi Ratu Kidul karena masih ada hubungannya dengan trah keluarga saya yang dari Keraton Mataram, ” terangnya.

Koleksi lukisan Nyi Roro Kidul Kusumo berukuran besar 160 cm dan lebar 200 cm. Di lukis di kanvas dan cat minyak dengan kualitas terbaik, serta bingkai warna emas yang merupakan warna kesukaan Nyi Roro Kidul selain hijau sebagai lambang kekayaan.

Kusumo menceritakan Era Panembahan Senopati di dalam Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan dan masyarakat dari malapetaka.

Kusumo yang juga merupakan Ketua Umum Forum Budaya Mataram atau FBM, merupakan sosok yang sampai saat ini masih melestarikan atau nguri-uri budaya Jawa, dengan terus menjaga warisan para leluhur Kerajaan Mataram. (jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *