Wonogiri – Meski tergolong masih muda, kecintaan pria bernama Anthony Ilham Sri Herlambang (35) terhadap warisan budaya Nusantara yakni keris tidak bisa dianggap sebelah mata, pasalnya warga Dusun Brumbung RT 4 RW 7 Desa Kaliancar, Kecamatan Selogiri ini mempunyai koleksi benda pusaka tersebut lebih dari 400 bilah.
Anton begitu dia akrab disapa menceritakan awal mula dia mengoleksi benda- benda pusaka tersebut sejak dia mulai masuk di bangku kuliah di salah satu universitas di Kota Bengawan pada tahun 2004 .
“Sebenarnya saya dari kecil sudah tertarik dengan keris namun baru bisa mulai mengoleksi pada awal masuk kuliah, ” jelasnya, belum lama ini.
Di setiap sudut rumahnya banyak dijumpai benda-benda pusaka seperti keris, tombak maupun pedang.
Pria yang juga Ketua 2 Wonogiri King Club (WKC) tersebut menuturkan alasannya mencintai keris adalah proses pembuatannya yang unik.
“Empu yang membuat keris ratusan tahun yang lalu memerlukan proses laku tirakat ketika membuatnya dan ada campuran benda dari langit semacam meteor yang jatuh dan dilebur bersama logam bumi yakni besi atau baja,” katanya.
Dia mengungkapkan peran batu meteor tersebut menciptakan sebuah pamor dari sebuah keris pusaka tersebut.
“Batu meteor tersebut tidak bisa ditebak kapan jatuhnya ke bumi para empu harus melakukan laku tirakat agar bisa mengambil batu langit tersebut ketika jatuh ke bumi,” jelasnya.
Selain dari warisan leluhurnya, Anton mendapatkan keris dengan cara membeli namun dia tidak menjual kembali benda pusaka tersebut.
“Saya hanya membeli namun tidak menjual kembali, ini wujud kecintaan saya kepada warisan adiluhung Nusantara,” terangnya.
Dari sekian banyak koleksinya, dia memiliki keris pada zaman Kerajaan Daha, salah satu kerajaan tertua di Nusantara.
“Kerajaan Daha di Kediri sekitar 1100 Masehi, jauh sebelum Kerajaan Majapahit yakni Keris Betok Kabudan,” ungkapnya.
Dengan koleksinya yang banyak tersebut, Anton ingin membuat wahana edukasi berupa museum keris di wilayah Wonogiri Kota.
“Ke depan saya akan membuat museum keris yang ada joglonya di kawasan kota biar generasi muda bisa belajar mengenai keris sehingga warisan luhur Nusantara bisa tetap lestari,” tutupnya.
