”GENERASI MUDA SEBAGAI WIRA USAHA MILENIAL INOVATIF BERWAWASAN KEBANGSAAN.” Ini Tema Acara Komunikasi Sosial (KOMSOS) TNI KOPASSUS Grup-2 Kandang Menjangan.

oleh -1148 Dilihat
banner 468x60

SUKOHARJO, sindosolo.news – Bertajuk ” GENERASI MUDA SEBAGAI WIRA USAHA MILENIAL INOVATIF BERWAWASAN KEBANGSAAN.” Acara Komunikasi Sosial (KOMSOS) TNI KOPASSUS Grup-2 Kandang Menjangan Kartasura dengan Komponen Masyarakat. Bertempat di Gedung BHIRAWA YUDHA Area Komplek TNI KOPASSUS Grup- 2 Kandang Menjangan, pada Jum’at (23/09/2022) pagi hingga usai menjelang Sholat Jum’at.
Komponen Masyarakat yang diundang dalam acara tersebut antara lain :
AKBM (Anak Korps Baret Merah) Jateng, AKBM Jogjakarta, Rescue 79 Pejuang Kartasura Untung Suropati, Komunitas Solo Spirit, SAR Rescue MTA, Rescue KRI, Komunitas Sosial MAHAMERU, PAWARTOS dan Kartasura Greget. Semua berjumlah +/- 80 orang.

Photo : Tema Komsos wasbang Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan./sindosolo.news.

Hadir dalam acara ini :
Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura Kolonel Inf Sabdono Budi Wiryanto, SE ,Waaster Kopassus Letkol inf Irfan Amir, Pasifasjasa dan Kaprim Grup 2 Kopasus Kapten czi Mujahid Anwari, Kapt inf Rastra Widi Ariputra.

Rangkian acara dibuka dan diawali oleh Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura Kolonel inf Sabdono Budi Wiryanto, SE , Dalam sambutannya, Dan Grup mengungkapkan betapa pentingnya hubungan yang harmonis dan sinergis yang terjalin antara TNI Kopassus dengan Masyarakat karena TNI bagian dari Masyarakat dan Komponen Masyarakat bagian dari TNI. Jadi kegiatan Komsos ini bertujuan menjalin Silahturahmi untuk keharmonisan hubungan antara Komponen Masyarakat dengan Grup 2 Kopassus. Dan Grup 2 juga mengingatkan kembali atas peristiwa COVID-19, Bagaimana TNI bersama Masyarakat bahu membahu berkerja sama untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh Pandemi COVID-19 Mulai dari evakuasi korban covid hingga penyelenggaraan Vaksinasi yang di gelar di Markas Kopassus Kandang Menjangan melibatkan Komponen Masyarakat, Yang semuanya TNI Kopassus bersinergi dengan Komponen Masyarakat.
Dan Grup 2 Kopassus menegaskan Komponen masyarakat harus menjaga persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI.

“Kami berusaha menjalin hubungan baik dan harmonis dengan komponen masyarakat, karena Kopassus milik semua dan Kopassus siap membantu apabila dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.

Acara berlanjut masuk kepada Materi 1 isi materi mengenai GOTONG ROYONG yang diampu oleh Kapt Czi Mujahid Anwari dalam penyampaian materinya sang Kapt berpesan :

“Gotong Royong adalah Semangat Budaya Warisan Leluhur yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu atau kelompok yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan bersama, jika didalam kehidupan sehari hari kita menjumpai permasalahan kehidupan, kalau membantu ya harus ikhlas jangan membantu tapi malah merepotkan ,” ungkapnya.

Photo : Swaphoto bareng peserta Komsos Wasbang Grup 2 Kopassus./sindosolo.news.

Lebih lanjut disampaikan pula bahwa betapa penting untuk kita selayaknya meningkatkan rasa empaty diri untuk saling membantu tolong menolong dan gotong royong mengatasi kesulitan secara bersama-sama.

Sebagai penutup materi Gotong Royong, disampaikan kutipan kalimat “Bersatu kita Teguh Bercerai kita Runtuh”, Makna dari kalimat tersebut sudah sangat jelas yakni Persatuan adalah landasan yang sangat penting sebagai semangat yang sejak dulu digunakan oleh para pejuang untuk membangun bangsa dan budaya gotong royong adalah merupakan perwujudan nyata dari semangat persatuan guyub rukun didalam masyarakat,” ulasnya.

Materi ke 2 diampu oleh Kapt inf Rastra Widi Ariputra bertema “BHINEKA TUNGGAL IKA”. Bhineka tinggal ika sebagai sarana pencegahan konflik dan perang saudara jika didampingi oleh wawasan kebangsaan. Akan melahirkan kebersamaan dan persatuan dibalik perbedaan dan keberaneka ragamannya.

Dijelaskannya Empat Konsensus Bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika, UUD 45, NKRI dan Pancasila.

“Berawal dari sejarah Kerajaan Majapahit dengan “SUMPAH PALAPA” yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada, dengan sumpah palapanya itu Gajah Mada mampu mempersatukan Nusantara, kemudian dilanjut dengan kesadaran pemuda Indonesia dengan “Sumpah Pemuda” yang menjadi cikal bakal lahirnya sebuah NKRI,” terangnya.

Dijelaskan pula semboyan Bhineka Tunggal Ika bisa ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad 15 pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular yang seorang penganut Buddha merasakan hidup damai aman dan tentram dalam kerajaan Majapahit yang bernuansakan Hindu. Oleh Muhammad Yamin Bhinneka Tunggal Ika diabadikan menjadi semboyan NKRI.

“Bhineka Tunggal Ika merupakan penghubung untuk memberikan kebebasan kepada warga negara untuk mengembangkan kebudayaan, adat istiadat, tradisi, agama, bahasa, dan tata kehidupan masyarakat sesuai dengan lingkungan didaerah masing masing demi memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam hubungan dengan antar sesama warga negara sehingga tercipta suasana yang harmonis imbuhnya.

Letkol Inf Irfan Amir, Asisten Teritorial Kopassus memandu diskusi komunikasi atau tanya jawab dengan komponen masyarakat dengan tujuan untuk Kopassus menjadi lebih baik lagi dalam menjalin hubungan sinergitas dengan Komponen Masyarakat, terkait peran Kopassus dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam tanya jawab Komunitas Untung Suropati Rescue 79 diwakili oleh Sentot Mangesti dan Bobi Jatmiko, Sentot sangat mengapresiasi peran TNI dalam kegiatan sosial dibuktikan dengan responsifnya sambutan TNI untuk ikut berperan dalam Karya Bakti di daerahnya, dan Sentot menghimbau dan mengajak Kopassus untuk berkenan ikut dalam acara giat-giat selanjutnya. Bobi menambahkan sekedar saran dan usul, kepada Kopassus agar mengadakan pertemuan rutin yang diagendakan setiap bulan sekali dengan komponen masyarakat untuk lebih mengakrabkan Kopassus dengan Masyarakat. Atas apresiasi saran dan usul tersebut disambut positif oleh Asisten Teritorial Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura.

Kepada media waaster Kopassus menyampaikan :
“Melalui program ini kita membuka diri kepada masyarakat dengan maksud bagi siapa saja yang akan berkomunikasi atau akan menyampaikan aspirasi atau masukan-masukan kepada kopassus sekarang lebih terbuka kemudian kita lebih flexible dalam hal-hal khususnya dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat disekitar sini. Ini menjadi tujuan kegiatan selajutnya dari kegiatan ini” pungkasnya./OG.ss.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *