SURAKARTA, SINDOSOLO.NEWS – Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta membuat pinhole (kamera lubang satu jarum) dari kardus bekas saat kegiatan pembelajaran IPA di luar ruangan, Kamis (13/4). Hasil karya siswa tersebut digunakan untuk mengamati gerhana matahari Hibrid yakni gerhana matahari total sekaligus cincin bergantian selama durasi gerhana pada Kamis, 20 April 2023 bertepatan 29 Ramadhan 1444 H.
Nurul Fitria, Guru IPA Fisika, mengungkapkan tujuan kegiatan pembelajaran ini untuk mengajak para siswa belajar mengamati fenomena gerhana matahari. Kebetulan materi IPA Kurikulum Merdeka Tata Surya. Meskipun pengamatan gerhana matahari bisa dengan kacamata matahari, tetapi kami ingin mengajak para siswa memanfaatkan kardus bekas untuk membuat pinhole.
“Pinhole cukup sederhana, mudah, dan murah karena bahan dasar dari kardus bekas. Para siswa membuat kamera lubang satu jarum dan memanfaatkan untuk pengamatan gerhana matahari setiap fase-fasenya,” jelasnya.
Lebih lanjut Nurul Fitria menjelaskan cara pembuatan dan cara kerja pinhole. Siswa membawa kardus bekas dari rumah, kertas hvs, alumunium foil, satu jarum, dan lakban atau isolasi. Cara pembuatan pinhole, pertama, kardus dilubangi ukurannya bebas bisa persegi atau bentuk mendatar. Kedua, Lubang tersebut ditutup dengan kertas alumunium foil dan dilubangi sekali memakai jarum. Ketiga, kertas putih sebagai layar pantul diletakkan di dalamnya. Kertas putih tersebut sebagai tempat siswa melihat proses terjadi gerhana matahari. Ketiga, siswa membuat lubang kecil sebagai lubang pengamatan.
“Saat peristiwa terjadi gerhana matahari, para siswa menengadahkan kamera atau kardus yang dibuat ke arah matahari. Para siswa mengamati melalui lubang pengamat. Pantulan matahari akan masuk ke dalam lubang jarum di kertas alumunium. Peristiwa gerhana matahari akan tertangkap melalui kertas hvs yang berwarna putih di dalam kardus. Para siswa bisa mengamati bentuk-bentuk atau fase-fase gerhana matahari mulai dari cincin sampai gerhana matahari total,” jelasnya.
Nurul Fitria menambahkan karena 20 April mendekati hari raya Idul Fitri, siswa belajar di rumah, maka ia akan memberikan penugasan mengamati gerhana matahari melalui pinhole dari rumah masing-masing. Para siswa mendokumentasi dalam bentuk laporan pengamatan gerhana matahari.
“Saya berharap para siswa akan berminat dalam bidang astoronomi dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah Swt,” ungkapnya.
Azka Raqilla Fatan mengaku sangat senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurutnya membuat pinhole tidak susah, meski baru pertama kali. Ia akan menerapkan untuk mengamati gerhana matahari dari rumah.
“Pembelajaran ini bermanfaat buat saya karena bisa mempelajari cahaya matahari dengan alat yang mudah dan sederhana. Kalau melihat gerhana secara langsung akan membuat mata alat ini sangat diperlukan,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Khanza Az Zahra dan Juan Diesant Manengku Aji. Mereka bekerja sama dalam membuat pinhole dan melakukan praktik mengamati cahaya matahari di luar ruangan.
Aryanto selaku Humas sekolah juga berharap fenomena-fenomena alam seperti gerhana matahari menjadi bahan pembelajaran secara langsung para siswa. Hal itu sehingga pemahaman para siswa tidah hanya melalui buku pelajaran, tetapi juga secara pengamatan langsung di lapangan. Adapun, berdasarkan Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah maka kami juga mengajak kepada para siswa untuk melakukan sholat gerhana.
“Para siswa mampu membedakan perbedaan gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total secara langsung,” tandasnya. Obie/red.